Author : QueenPhy @Phy_65
Disclaimer : Kim Sunggyu, Nam Woohyun, & Other Infinite member adalah milik Inspirit yang terikat kontrak dengan Woollim Ent. This story is mine dan hanya fiktif belaka. Maklum authornya lagi sarap. Jangan tanya genre, rated, dan sebagainya. Tinggal baca aja, one-shot ini.. #plakk (*digebukin readers
Warning : Yaoi detected =_=
Happy Reading ^-^
Sunggyu terlihat murung semenjak recording kemarin. Dia terlihat tidak fokus dalam mengerjakan apapun, bahkan Inspirit berlomba-lomba membanjiri twitternya dengan berbagai pertanyaan kenapa mukanya sepet(?) sesepet salak yang belum matang. #plakk
“Hyung, kau sudah pulang?” sapa Myungsoo yang sedang asik menonton televisi di ruang tengah dorm Infinite ditemani dengan bermacam-macam cemilan yang cukup buat dimakan orang sekampung itu.
Sunggyu hanya diam tidak menanggapi sapaan dongsaengnya dan justru melangkahkan kakinya ke kamar mereka.
“Ada apa dengannya? Kenapa sikapnya aneh sekali dari tadi?” gumam Myungsoo sambil menyuapkan popcorn ke mulutnya.
Beberapa saat kemudian..
“Ne, aku sudah sampai di dorm. Yang tadi itu asik sekali,” Woohyun masuk ke dalam dorm dengan menenteng handphone yang masih setia di kupingnya, sepertinya masih terhubung dengan seseorang.
Myungsoo hanya memandang dengan tatapan aneh pada dua main vocal Infinite yang auranya sangat bertolak belakang hari ini. Yang satu murung dan terlihat lemas, sedang yang satu ceria dan sangat excited.
“Anniyo, aku tidak sibuk. Lain kali ajak Minho juga, aku ingin sekali bertanding dengannya,” lanjut Woohyun tidak memperdulikan tatapan Myungsoo dan justru duduk di samping namja tampan itu dan dengan santainya melahap cemilan berharga milik Myungsoo.
“Yak! Hyung.. Ambil snack-mu sendiri, jangan makan punyaku,” ujar Myungsoo kesal.
“Diamlah, aku sedang menelfon pabbo,” balas Woohyun. “Ne Kibummie, mianhae aku bukan berteriak padamu. Dongsaeng menyebalkanku sedang berulah, kau tau sendiri kan bagaimana anak-anak Infinite.” =_=
Myungsoo hanya berdecak kesal kemudian beranjak pergi.“Hyung yang satu ini benar-benar menyebalkan,” runtuknya.
“Aku mendengarmu Kim Myungsoo,” balas Woohyun sambil berteriak dari ruang tengah.
“Yak! Bisakah kalian tidak berisik,” tegur Sungjong dari dalam kamar. “Sunggyu hyung sedang tidak enak badan,” lanjutnya lagi.
“Mwo? Gyu hyung sakit?” tanya Myungsoo khawatir.Sedangkan Woohyun, dia masih sibuk dengan telfonnya.
*****
“Bagaimana keadaannya?” tanya Hoya diikuti dengan tatapan ingin tahu dari Dongwoo.
“Badannya masih panas, padahal sudah semalaman Myungsoo hyung mengkompresnya. Dia sampai tidak tidur menjaga Sunggyu hyung,” Sungjong menjelaskan.
“Apa tidak sebaiknya kita bilang pada Hyoan hyung kalau Sunggyu hyung sakit?” Dongwoo memberi saran.
“Andwae.. Gyu hyung bilang dia tidak ingin ke dokter dan kita dilarang memberi tahu manajer hyung.”
“Tapi bagaimana kalau keadaannya semakin memburuk?” tambah Sungyeol khawatir.
Myungsoo tiba-tiba keluar dari kamar dengan penampilan yang bisa dibilang sangat tidak biasa. Rambutnya berantakan, dengan mata yang memerah dan tatapan sayu. Benar-benar seperti zombie. (*zombie ganteng #plakk
“Dimana Woohyun hyung?” tanya Myungsoo sambil mengedarkan pandangannya. Hanya ada Dongwoo hyung, Hoya hyung, Sungyeol hyung, dan Sungjong diruangan itu.
“Woohyun hyung sudah pergi sejak tadi pagi. Aku melihatnya keluar saat aku membuat kopi pagi ini,” jawab Sungyeol.
“Geez.. Dasar orang itu. Apa dia tidak tau kalau Sunggyu hyung sedang sakit,” ujar Myungsoo sinis.
“Kau seperti tidak kenal Woohyun hyung saja hyung,” tambah Sungjong tidak kalah sinis dari Myungsoo.
Ya, Myungsoo dan Sungjong tau kalau akhir-akhir ini Woohyun kembali sibuk dengan teman-teman 91-line miliknya. Dia bahkan semakin jarang berada di dorm ketika mereka tidak punya jadwal seperti saat ini. Padahal waktu kosong tersebut seharusnya digunakan Infinite untuk latihan lebih keras mengingat jadwal comeback mereka yang semakin dekat. Tapi sepertinya itu tidak mengganggu Woohyun untuk sekedar berkumpul dengan teman-temannya.
“Hyung,” panggil Sungjong ketika dia dan Myungsoo sudah kembali menemani Sunggyu di kamar.
“Ne, Sungjong-ah.”
“Apa semalam kau mendengar Sunggyu hyung mengigau?” tanya Sungjong ragu.
“Tentu saja aku mendengarnya. Aku tidak tidur semalaman jadi mana mungkin aku tidak mendengar kalau Sunggyu hyung terus saja memanggil-manggil Woohyun hyung,” jawab Myungsoo dengan miris.
#Myungsoo POV#
Entah kenapa hatiku sakit melihat Sunggyu hyung yang terus saja mengigau tentang Woohyun hyung meskipun dalam keadaan sakit seperti ini. Apa dia tidak tau kalau bukan Woohyun hyung lah yang berada sisinya saat ini, melainkan aku, Kim Myungsoo. Sedangkan Nam Woohyun, namja pabbo itu sekarang entah berada dimana. Mungkin dia sedang bersenang-senang dengan teman-temannya, merekam video ataupun mengupload selca tidak penting hanya untuk menarik perhatian fans.
“Hyung, kau sudah bangun?” seruku saat melihat pergerakan Sunggyu hyung.
“Myungsoo-ah, sedang apa kau disini? Kenapa mukamu kusut sekali?” tanya Sunggyu hyung dengan tatapan heran.
“Ak-aku hanya kurang tidur saja hyung,” jawabku asal. “Apa hyung sudah merasa baikan?” tanyaku.
“Aku baik-baik saja,” jawab Sunggyu hyung. Dia sepertinya merasakan ada sesuatu di dahinya dan kemudian menatapku dengan tatapan seperti meminta penjelasan.
“Semalam kau demam hyung, jadi aku mengkompresmu dengan air dingin supaya demammu turun.”
“Ah, begitukah? Gomawo Myungsoo-ah. Maaf telah merepotkanmu.”
“N-ne.. tapi kumohon jangan berkata seperti itu hyung. Bukankah kalau aku sakit hyung jugalah yang selalu merawatku,” aku tersenyum padanya. “Tunggu sebentar ne, aku akan menggambilkan makanan untukmu. Kau pasti lapar,” ujarku sambil berlari kearah dapur. Sebenarnya aku ingin segera menghindarinya karena tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.
#End Myungsoo POV#
“Bagaimana rasanya?” tanya Myungsoo was-was.
“Siapa yang memasak?” Bukannya menjawab Sunggyu justru balik bertanya pada Myungsoo.
“Em.. itu.. Se-sebenarnya ak-aku,” jawab Myungsoo gugup.
“Jinjja? Seorang Kim Myungsoo memasak bubur untukku? Wah, benar-benar suatu keajaiban. Dan sejak kapan kau bisa memasak?” kata Sunggyu antusias.
“Apa rasanya tidak enak?”
“Anniyo, ini sangat enak.” Senyum terukir di wajah Sunggyu yang masih terlihat pucat.
Dan blush.. Rona merah terukir jelas dipipi Myungsoo melihat senyum mematikan hyung yang diam-diam dicintainya itu.
*****
“Hyung..” panggil Myungsoo lirih.
“Ne, Myungsoo-ah.”
“Apa kau sangat menyayangi Woohyun hyung?” tanya Myungsoo ragu-ragu yang sesaat kemudian langsung disesalinya. Kenapa dia justru membicarakan soal Woohyun disaat mereka sedang jalan-jalan berdua seperti ini.
Semenjak Sunggyu sakit, Myungsoo selalu menemani leader Infinite itu, memberikan perhatian yang lebih padanya dan selalu besikap over protective terhadap semua yang menyangkut hyung-nya itu. Sunggyu yang awalnya risih lama-kelamaan mulai terbiasa terhadap sikap Myungsoo padanya, dan kalau boleh jujur ia menyukainya. Ia menyukai saat Myungsoo memperhatikannya, mengkhawatirkannya, dan memperlakukannya dengan sangat baik.
“Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu Myungsoo-ah?” tanya Sunggyu heran.
“Sebenarnya waktu kau sakit aku mendengar kau selalu memanggil-manggil Woohyun hyung, jadi aku pikir..”
“Aku memang sangat menyayanginya,” potong Sunggyu.
Deg.. Saat itu juga Myungsoo seperti tersambar petir. Apa ini artinya ia tidak akan punya kesempatan untuk mendapatkan hyung bermata segaris itu, pikirnya.
“Tapi sepertinya dia sudah tidak menyayangiku,” lanjut Sunggyu.
“Hyung, apa kau mau es krim?” tanya Myungsoo tiba-tiba.
“Mwo?”
“Kajja, aku akan membelikan satu untukmu. Anggap ini sebagai hadiah karena kau mau menemaniku jalan-jalan,” tutur Myungsoo senang.
Myungsoo sengaja mengalihkan pembicaraan karena dia tidak mau melihat Sunggyu yang sedih memikirkan namja bermarga Nam itu. Sekarang sepertinya dia mulai mengerti situasinya. Sunggyu hyung menyukai Woohyun hyung, sedangkan Nam pabbo itu justru sibuk dengan dunianya sendiri dan tidak menghiraukan Sunggyu hyung. Oleh karena itu Myungsoo sudah bertekad pada dirinya sendiri untuk membuat Sunggyu melihatnya, orang yang benar-benar menyayanginya dan akan membuat hyung bermata segaris itu menjadi miliknya.
*****
“Yak! Berikan remote-nya padaku.” Sunggyu berteriak pada namja tampan disampingnya.
“Shirreo.. Aku ingin menonton pororo hyung.”
“Andwae.. Nell hyung sedang tampil live sekarang, aku tidak bisa melewatkannya begitu saja.”
“Hyung kau kan bisa mendengarkan lagunya di ipod-mu atau kau bisa menonton videonya nanti di youtube,” Myungsoo tidak mau kalah.
Dan terjadilah rebut-merebut remote yang membuat dorm Infinite berguncang seperti mendapatkan gempa berkekuatan 7,9 skala richter. (*author lebay #plakk
Woohyun yang baru saja pulang entah darimana, tiba-tiba kaget melihat Sunggyu dan Myungsoo yang sedang bergumul(?) di sofa dalam posisi yang err.. tidak menguntungkan. Sunggyu berada diatas Myungsoo dengan menyekap tangan kiri Myungsoo, sedang tangan kanannya berusaha meraih remote yang tidak jauh dari tempat mereka.
“Wo-Woohyun-ah,” gumam Sunggyu. Dia langsung membenarkan posisinya, berdiri dengan canggung dan tidak berani menatap kearah Woohyun.
“Mianhae telah mengganggu kemesraan kalian. Aku hanya lewat dan akan ke kamarku, annyeong,” kata Woohyun dengan nada yang tidak biasa.
“Woohyun-ah, aku bisa menjelaskannya,” kata Sunggyu yang mungkin tidak didengar oleh Woohyun karena dia sudah berlalu dari hadapannya. Sedangkan Myungsoo hanya memandang mereka dengan tatapan bingung.
*****
“Sejak kapan mereka menjadi sangat dekat seperti itu? Kenapa aku tidak menyadarinya,” ujar Woohyun setelah dia sampai di kamarnya. ‘Gyu hyung, apa kau berselingkuh dengan Myungsoo di belakangku?’ gumamnya dalam hati.
“Jangan salahkan siapa-siapa kalau hyung tidak tau apa yang terjadi di dorm kita. Hyung sendiri yang terlalu sibuk diluar sana.” Sungjong muncul tiba-tiba di balik pintu membuat Woohyun terkejut.
“Se-sejak kapan kau berdiri disitu? Dan sedang apa kau?”
“Hehe.. Mian mengagetkanmu hyung. Aku hanya ingin meminjam notebook-mu sebentar. Punyaku modemnya sedang kehabisan kuota jadi aku tidak bisa online lagi untuk mengecek mention twitterku. (*ini author curhat =_=
Padahal kemarin Sungyeol hyung baru saja mengupload fotoku bersama Jureumie. Banyak yang bilang kami mirip,” kata Sungjong panjang lebar sepanjang sungai han dan selebar badan pretty asmara. #plakk (*emang infinite kenal pretty asmara gitu.. =_=
Sepeninggal Sungjong, Woohyun kembali terlarut dalam pikirannya sendiri. Kata-kata Sungjong masih terngiang-ngiang dikepalanya. Sungjong benar, dialah yang terlalu sibuk dengan teman-temannya diluar sana. Dia bahkan mengabaikan kekasihnya yang sedang sakit dan lebih mementingkan bertanding bola dengan Minho. Bermain sepak bola yang merupakan hobi terbarunya akhir-akhir ini. Wajar saja jika Myungsoo kemudian mengambil kesempatan ini untuk mendekati Sunggyu hyung, kekasihnya yang selama ini dirahasiakannya dari semua member Infinite. Dia juga sadar jika selama ini Myungsoo menyukai Sunggyu dan selalu berusaha mendekatinya. Bahkan tak jarang pula Myungsoo menunjukkan kecemburuannya jika Sunggyu dan Woohyun sedang bersama.
Benar, Woohyun dan Sunggyu memang mempunyai hubungan khusus tanpa seorangpun yang mengetahuinya. Semua orang hanya tau Sunggyu sangat menyayangi Woohyun, begitupun Woohyun yang sangat memperhatikan Sunggyu.
Tapi sekarang semuanya sudah berubah semenjak negara api menyerang #eh_salah maksudnya semenjak Woohyun lebih mementingkan urusannya sendiri dan mulai mengabaikan Sunggyu kekasihnya, sehingga Myungsoo pun muncul ditengah-tengah hubungan mereka.
“Sekarang apa yang harus aku lakukan?” sesal Woohyun.
END
0 comments:
Post a Comment